Rabu, 26 September 2012

Pamekasan Menuju Sanitasi Sehat

Bagaimana rasanya tinggal di daerah yang kondisi lingkungan masih dikatakan belum sehat? Fasilitas air bersih dan sanitasi yang memprihatinkan, sampai kapan ini selesai? Tim DIMSUM ITS mengunjungi Lokasi Desa Bukek berada di sekitar 2 Km dari tempat Telecenter Pamekasan (Jl. Raya Tlanakan Km. 7 Desa Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan). Sedangkan Desa Terak berada di sekitar 5 km dari tempat Telecenter Pamekasan.


Secara umum, kondisi masyarakat desa Bukek dan desa Terak tidak banyak perbedaan. Sebagian besar mata pencarian masyarakat adalah bertani dan memiliki kehidupan yang sederhana. Begitu juga dengan sarana air bersih dan sanitasinya. Terdapat tiga sumber air bersih yang digunakan warga Desa Bukek dan Desa Terak yakni air sumur milik warga setempat, air sumur bor dari WSLIC dan air PDAM. Sosialisasi TSSM yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam BAB agar menjadi lebih baik.

Sisi lain dari tujuan sosialisasi tersebut adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi. Dari tujuan tersebut, petugas pengarah berharap nantinya tidak akan ada masyarakat yang BAB dengan cara kucingan (pindah-pindah tempat). Syarat minimal WC yang diberikan oleh petugas adalah WC dengan sistem cubluk. Pola Pikir Masyarakat Mengenai WC berdasarkan survey yang telah dilakukan, lebih dari 50% masyarakat menggunakan WC dengan sistem cubluk. Namun, pola pikir mereka mengenai WC yang layak adalah WC dengan sistem WC leher angsa (WC jongkok). Pola pikir tersebut muncul karena banyak masyarakat yang mengeluh mengenai kondisi WCnya. Beberapa keluhan yang disampaikan antara lain bau, keamanan, lokasi WC yang jauh dari rumah, dan konstruksi WC.

Masyarakat sebenarnya ingin mengubah WC cubluk menjadi WC leher angsa, namun permasalahan ekonomi menjadi faktor utama tidak dilaksanakannya keinginan tersebut. Pengubahan WC cubluk menjadi WC leher angsa memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan penghasilan masyarakat rata-rata 10.000/hari dinilai sangat sulit untuk melakukan perubahan tersebut. Akibatnya masyarakat merasa cukup dengan menggunakan WC cubluk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar